workshop3

IMPLEMENTASI BISNIS ENTERPRENEUR WORKSHOP_3

 

“Abraham Lincoln: “Things may come to those who wait, but only things left by those who hustle.”

 

  1. Kompiang Wirawan, Ph.D.

 

UGM saat ini tengah berkembang sebagai socio-enterpreneurial university. UGM turut berkontribusi dalam mengembangkan kemampuan wirausaha para civitas akdemikanya. Hal ini merupakan salah satu upaya UGM dalam mengatasi problematika kurangnya wirausaha di Indonesia.

Dalam berbisnis hendaknya dipikirkan bagaimana modelnya Model tersebut dapat berupa franchise, restoran sendiri, atau model-model lainnya. Karakter pasar yang hendak ditembus dapat diketahui dengan cara memanaatkan social and technology. Social dan Technology juga mempengaruhi gaya hidup dan pola interaksi antar manusia. Hal ini juga tentunya berdampak pada pola konsumsi masyarakat, preferensi belanja, dan hal yang berkaitan dengannya.

Masyarakat Indonesia seringkali memanfaatkan gadgednya untuk memperoleh informasi,dan berkomunikasi, sedangkan untuk menjual produk hanya dilakukan oleh sekiytar 13% pengguna gadget di Indonesia, padahal media gadged merupakan sarana yang murah dan relative efektif dalam memasarkan barang/ jasa.

UGM mendukung entrepreneurship civitas akademikanya terutama mahasiswa dengan memfasilitasi para wirausahawan pemula dengan PT. Gama Usaha Multi Mandiri (GMUM). PT.GMUM akan membantu entrepreneur pemula UGM untuk semakin besar. PT.GMUM akan membantu entrepreneur muda dalam berkonsultasi masalah investasi, membantu dalam bernegosiasi dalam penerimaan bantuan investasi agar pengusaha pemula tidak terkecoh oleh investor yang sesungguhnya ingin membeli usaha pengusaha tersebut, bukan turut mengembangkan bersama.

Proses yang terjadi di PT.GMUM adalah Business Development, incubation process, dan strat up business. Mahasiswa PMW saat ini tengah berada di incubation process.

Dalam berwirausaha modal yang dibutuhkan tidak hanya sebatas hobi atau menyukai. Namun wirausahawan juga mesti memahami serta mampu dalam menjalani wirausaha tersebut. Banyak tantangan dan dinamika yang tidak pasti dalam berwirausaha, oleh karena itu dibutuhkan keberanian untuk berubah, memutuskan, mencoba, dan menentukan pilihan.

Apabila usaha yang dijalani diperkirakan akan menurun dan mati, seorang wirausahawan harus berani untuk melakukan perubahan atau inovasi, termasuk banting stir untuk membuka usaha lain yang lebih menjanjikan. Dalam menjalankan bisnis aka nada anggota yang tampak tidak punya komitmen dan beresiko menghambat kemajuan perusahaan, wirausahawan harus berani untuk memutuskan mengeluarkan anggota tersebut, karena bisa jadi ia dapat lebih berkembang di tempat lain, bukan di tempatnya saat ini.

Ada tiga hal yang penting dimiliki wirausahawan:

  1. Passion (Komitmen untuk berusaha serta minat dan bakat)
  2. Kinerja (performance)
  3. Drive (Persisten dalam melangkah)

UGM juga mendirikan innovative academy untuk mendorong entrepreneur UGM agar dapat Berjaya usahanya. UGM juga membuka website ugm-mal.com untuk membantu pengusaha muda UGM dalam mencoba melihat reaksi pasar atas usaha yang ia bangun.

BINCANG WIRAUSAHA BERSAMA PAK ALIUYANTO PENDIRI SOLARIA

ALIUYANTO

Solaria adalah salah satu restoran yang besar di Indonesia, berdiri sudah 22 tahun dengan cabang sekitar 200 yang tersebar di berbagai provinsi di seluruh Indonesia.

Pak Aliuyanto menyatakan bahwa pada masanya kuliah belum ada trend wirausaha pada mahasiswa seperti saayt sekarang ini. Belum banyak juga dorongan untuk berwirausaha. Kebanyakan dari mahasiswa kala itu ketika lulus hanya ingin menjadi pegawai. Menjadi seorang PNS adalah cita-cita yang sudah tergolong tinggi kala itu.

WIrausaha adalah sebuah pilihan. Dalam berwirausaha juga dibutuhkan keahlian-keahlian lain. Ketika berpindah ke sektor usaha lain hendaknya kita punya keahlian lain dalam berwirausaha.

Menanggapi pertanyaan tentang lebih urgensi mana antara kualitas dan harga mengingat keterbatasan modal, Pak Aliuyanto terlebih dahulu mengomentari konsep usaha dari usaha Kopi Biji Lamtoro. Usaha ini menyatakan bahwa Kopi biji lamtoro dapat menggantikan fungsi biji kopi biasanya yang masih mengandung kafein. Pak Aliuyanto menyampaikan pandangan bahwa perlu juga diperhatikan apakah konsumen membutuhkan apa yang kita tawarkan. Bisa jadi konsumen tidak merasakan keberatan terhadap kafein, masih toleransi. Apabila ingin meminta investasi, hendaknya pastikan dahulu kejelasan usahanya karena saingan dari usaha ini adalah minuman berbahan kopi yang sudah sangat mapan. Apabila memang rasanya enak dan terbuat dari biji Lamtoro maka sampaikan saja bahwa ini adalah minuman baru dari biji lamtoro dan rasanya enak, tidak perlu menyatakan bahwa ini adalah Kopi yang sehat karena belum tentu peminum kopi terganggu akan kafein dan melirik kelebihan biji lamtoro jika memang sudah nyaman dengan kopinya, sehingga kecil kemungkinan akan berpindah kepada Kopi Biji Lamtoro.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.